International Women’s Day 2024 Bandung: Membawa suara dari yang tak bersuara.
Berbagai organisasi dan komunitas masyarakat sipil di Bandung yang tergabung dalam koalisi Simpul Puan kembali memperingati International Women’s Day (Hari Perempuan Internasional) dengan tajuk Moal Aya Haseup Lamun Euweuh Seuneu, Wanoja Ngalawan (tidak akan ada asap jika tidak ada api, perempuan melawan). Tema ini diusung sebagai bentuk bahwa peringatan ini hadir sebagai perlawanan perempuan dari segala diskriminasi yang telah terjadi, baik kepada perempuan maupun kelompok marjinal lainnya.
Aksi ini hadir sebagai “asap” atau perlawanan atas segala “api” sebagai gambaran perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan oleh negara. Perempuan hadir untuk melawan segala bentuk diskriminasi, perampasan hak, kekerasan serta perlakuan sewenang-wenang lainnya yang merampas ruang hidup juga rasa aman bagi seluruh rakyat tanpa kecuali.
Rangkaian acara IWD 2024 Bandung terdiri atas konferensi pers, diskusi, juga aksi. Selain itu, terdapat berbagai rangkaian acara IWD lainnya dari aliansi yang dikolaborasikan dengan Simpul Puan.
Dalam konferensi pers IWD 2024 yang diselenggarakan pada hari Senin (4/3/2024) bertempat di Balai RW Dago Elos, terdapat pembicara perempuan dari 6 (Enam) sektor isu. Enam sektor isu tersebut ialah Kekerasan Berbasis Gender, ketertindasan ekonomi dan kedaulatan pangan, diskriminasi kelompok minoritas, demokrasi, pendidikan, serta penggusuran lahan dan genosida. Masing-masing dari pembicara menyampaikan keresahan juga kondisi terkini mengenai kondisi demokrasi, inklusivitas, kelompok minoritas rentan, perburuhan, pendidikan, hingga perampasan ruang hidup rakyat. Konferensi Pers ini juga sebagai pemberitahuan bahwa akan diselenggarakan aksi sebagai puncak peringatan IWD 2024.
Lumbung Kota Wanoja sebagai respon terhadap meroketnya harga beras.
Euforia demokrasi di Indonesia diakhiri dengan fakta pilu. Setiap lima tahun, Pemilu selalu dilabeli sebagai pesta demokrasi. Benar, pesta bagi orang yang berkepentingan. Seperti biasa, selesai penguasa berpesta, rakyat menjadi korban.
Salah satu bentuk nyata bahwa rakyat terdampak adalah melambungnya harga beras, sebagai makanan pokok. Masifnya bansos dan kampanye menggunakan sembako membuat beras semakin langka. Sehingga ketika Pemilu usai, ada ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan, yang berujung pada naiknya harga beras yang tidak terkontrol. Selain itu, maraknya alih fungsi dan penyerobotan lahan pertanian juga berperan besar dalam fenomena langkanya beras di negara agraris ini.
Sebagaimana tagline nya, voice the voiceless (menyuarakan yang tak bersuara), Simpul Puan merespon fenomena ini sebagai wujud menyuarakan suara rakyat yang dimiskinkan. Lumbung Kota Wanoja hadir dalam wujud udunan dana, tenaga dan beras untuk mensukseskan IWD 2024. Beras yang terkumpul dari Lumbung Kota Wanoja disalurkan pada siapapun yang hadir di lokasi aksi bebas mengambil, juga didistribusikan kepada pedagang kaki lima di sekitar lokasi aksi.
Aksi International Women’s Day 2024 Bandung
Puncak acara peringatan IWD 2024 digelar bertepatan dengan hari perempuan internasional pada 8 Maret 2024. Pada hari ini digelar aksi yang dimulai dari Taman Cikapayang Dago, kemudian mapay jalan (Long March), dan berakhir di Gedung Sate di mana aksi ini digelar. Dalam aksi tersebut puluhan orang baik mengatasnamakan diri sendiri maupun komunitas menyampaikan keresahannya. Di antara orasi-orasi tersebut, ada berbagai penampilan seni, kemudian dilanjutkan dengan agenda Amarah Wanoja (Call to action).
Adanya Amarah Wanoja ini sebagai perwujudan amarah Perempuan di Kota Bandung atas segala ketidakadilan yang dialami. Karena, keinginan meluapkan segala amarah tersebut berada di bawah bayang-bayang persekusi. Amarah Wanoja disediakan sebagai wadah untuk semua perempuan meluapkan segala amarah dan kekecewaannya akan segala diskriminasi, kekerasan, perampasan ruang hidup, dan segala bentuk ketidakadilan lainnya.
Aksi IWD 2024 ditutup dengan pembacaan pers rilis. Dalam pers rilisnya, Simpul Puan tidak hanya menyampaikan tuntutan untuk isu perempuan saja, namun juga berbagai sektor isu termasuk isu kelompok marjinal. Mulai dari menyuarakan isu penghentian segala bentuk diskriminasi dan kekerasan berbasis gender terhadap perempuan termasuk melalui segala regulasinya, menurunkan harga beras dan bahan pokok lainnya, pencabutan segala regulasi yang berpotensi melanggar HAM, menuntut pengesahan UU PPRT, Referendum dan hak menentukan nasib sendiri bagi Bangsa Papua, Isu teman-teman disabilitas, Pendirian Rumah Ibadah, menolak segala bentuk genosida di berbagai tempat, Isu perburuhan, Hak-hak LGBTQ, hingga isu pelanggaran HAM 1965 dan 1998.
Segala tuntutan tersebut sebagai perwujudan peringatan Hari Perempuan Internasional tahun 2024 di Bandung sebagai agenda membawa suara dari yang tak bersuara.